Amanda hadir dengan advokasi bertema “Berbudaya Sejak Kecil”, yang menyoroti pentingnya pendidikan budaya sejak usia dini agar generasi muda tidak tercerabut dari akar tradisi lokal. Sementara itu, Taufik mengusung gagasan “Berbudaya Itu Keren”, sebuah kampanye untuk menjadikan budaya sebagai bagian dari gaya hidup modern di era digital.
“Kami ingin membuktikan bahwa budaya bisa tetap hidup di tengah arus digital dan tren global,” ujar Taufik penuh semangat.
Ajang Putra Putri Bhagasasi, yang digagas oleh Yayasan Aspirasi Patriot Bangsa, menjadi wadah bagi generasi muda Bekasi untuk berkreasi sekaligus memperkuat kecintaan terhadap budaya daerah. Tahun ini menjadi kali kedua yayasan tersebut mengirimkan wakil ke tingkat nasional.
Prestasi tahun lalu menjadi bukti nyata komitmen mereka — perwakilan Bekasi sukses meraih dua penghargaan bergengsi, yakni Most Inspiring dan Best Social Media.
Menariknya, seluruh proses kegiatan ini dijalankan secara mandiri dan swadaya, tanpa dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Kami ingin menunjukkan bahwa cinta budaya tidak harus menunggu bantuan, tapi bisa tumbuh dari semangat gotong royong,” ujar perwakilan Yayasan Aspirasi Patriot Bangsa.
Dengan semangat itu, Amanda dan Taufik bukan hanya membawa nama Bekasi, tetapi juga membawa pesan bahwa budaya adalah identitas dan kebanggaan yang harus terus dijaga dan diwariskan di tengah modernisasi yang kian pesat. (Dany/Tim)
