Liputanbhagasasi.com - Bekasi, 10 Oktober 2025 - Sebuah mahkota sering kali dilihat sebagai simbol kecantikan dan kedudukan. Namun di kepala Amanda Anastasya, mahkota sebagai Putri Bhagasasi (Duta batik, budaya, dan ekonomi kreatif) bukan sekadar hiasan. Ia menjadikannya sebuah mandat dan misi untuk menyuarakan hal-hal yang lebih substansial: pemberdayaan perempuan dan kekuatan Bhinneka Tunggal Ika.
Sebagai duta yang membawa tiga bidang penting, Amanda melihat benang merah yang menghubungkan semuanya: peran sentral perempuan. Dalam pelestarian batik, banyak maestro dan perajin perempuan yang menjadi penjaga warisan leluhur. Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, perempuan adalah penggerak yang tak terhitung jumlahnya—dari pelaku homestay, pengusaha kuliner, hingga perancang busana lokal.
Namun, Amanda tidak berhenti pada apresiasi. Ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi banyak perempuan pelaku ekonomi kreatif, seperti keterbatasan akses pemasaran, modal usaha, hingga pengakuan karya. Di sinilah, kata Amanda, mahkota yang ia kenakan menemukan maknanya. Ia berusaha menjadi jembatan dan corong bagi para perempuan tangguh tersebut.
Lewat berbagai kegiatan dan platformnya, Amanda aktif mengangkat cerita-cerita inspiratif perempuan Bekasi yang berhasil bangkit melalui kreativitas dan kolaborasi. “Batik, budaya, dan ekonomi kreatif tidak akan hidup tanpa perempuan di dalamnya,” ungkapnya dalam salah satu sesi wawancara.
Yang membuat kiprahnya semakin menarik adalah cara Amanda memadukan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam visinya. Ia melihat kekayaan budaya Indonesia—dari motif batik hingga produk kreatif—sebagai sumber kolaborasi yang tak ternilai. “Perbedaan itu bukan hambatan, tapi kekuatan,” ujarnya.
Misi Amanda Anastasya menjadi bukti nyata bahwa seorang duta bukan hanya sekadar wajah di panggung. Ia adalah penggerak, pendongkrak, dan penyambung suara. Melalui advokasinya, mahkota Putri Bhagasasi yang ia kenakan kini tak hanya bersinar untuk dirinya sendiri, tetapi juga memantulkan cahaya bagi ribuan perempuan Indonesia yang berjuang dengan tangan dan hati.
Di tengah derasnya arus modernisasi, Amanda mengingatkan bahwa mahkota sejati bukan terbuat dari emas, tetapi dari tanggung jawab dan kepedulian. Sebab ketika mahkota bertemu dengan misi yang mulia, dampaknya dapat menyentuh hingga ke akar rumput. (Red)