Turut hadir dalam acara tersebut para tokoh masyarakat, pegiat literasi, serta Putra Putri Bhagasasi 2025 diwakili Adela Rani sebagai Finalis Duta Pendidikan Jawa Barat 2026 dan Rendi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan tamu undangan. Kehadiran mereka memberi semangat baru bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan budaya membaca, menulis, dan berkarya.
Dengan pesona khas anak muda Bekasi, para Putra Putri Bhagasasi turut menyapa warga, berbagi inspirasi, serta mengajak anak-anak untuk mengenal dunia literasi melalui permainan edukatif dan pembacaan cerita rakyat.
Camat Bantargebang, H. Cecep Miftah Farid, S.STP., M.M., yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Kampung Literasi ini. Menurutnya, literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang membangun kesadaran berpikir kritis dan kreatif di masyarakat.
“Bekasi memiliki potensi besar dalam membangun budaya literasi. Dengan adanya Kampung Literasi seperti di Cikiwul ini, kita berharap tumbuh lebih banyak ruang belajar masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Camat Cecep.
Sementara itu, pembina Bale Buku Nusantara, H. Ghozi Zulazmi, S.IP., menegaskan bahwa program Kampung Literasi merupakan langkah konkret dalam memperluas akses literasi hingga ke tingkat kelurahan. “Kami ingin menjadikan literasi sebagai gaya hidup masyarakat. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk generasi muda seperti Putra Putri Bhagasasi, semangat ini akan terus menyala,” ujarnya.
Acara peresmian diakhiri dengan simbolis penamanan pohon komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan Kampung Literasi Bekasi, disertai penampilan seni budaya lokal serta pembagian buku bacaan untuk anak-anak.
Kampung Literasi Cikiwul diharapkan menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, komunitas literasi, dan generasi muda dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas, kreatif, dan berkarakter di Kota Bekasi. (Bachtiar/Red)



