Liputanbhagasasi.com - Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Bekasi, Ida Farida, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama menghadapi potensi banjir di musim hujan tahun ini.
Ajakan tersebut disampaikan Ida saat memimpin apel pagi ASN di Plaza Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, pada Senin (03/11/2025). Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan mulai dari lingkungan rumah tangga.
“Sekarang sudah memasuki musim hujan dengan curah hujan tinggi. Saya mohon kepada seluruh ASN dan PPPK menjadi agen perubahan dan komunikator di lapangan. Tolong, sampah di tingkat rumah tangga mulai dipilah, jangan seenaknya dibuang,” ujarnya.
Menurutnya, tumpukan sampah menjadi salah satu penyebab utama genangan dan banjir di sejumlah wilayah, bahkan saat hujan tidak terlalu deras.“Kami memantau masih banyak tumpukan sampah di beberapa kecamatan. Air kiriman dari luar daerah juga cukup besar. Karena itu, mari kita bersama-sama bertanggung jawab. Jangan melihat ini hanya tugas dinas tertentu, tetapi tugas kita semua,” tegas Ida.
Ia menambahkan, persoalan lingkungan dan banjir harus diselesaikan melalui kolaborasi lintas perangkat daerah serta partisipasi aktif masyarakat. “Walaupun nanti seluruh tim unit reaksi cepat banjir akan rapat, saya tegaskan tidak boleh diwakilkan. Kita harus hadir langsung menyelesaikan persoalan di lapangan dengan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Selain isu lingkungan, Ida juga menyoroti pentingnya disiplin dan peningkatan kinerja aparatur. Menurutnya, apel pagi merupakan implementasi dari peraturan Bupati yang wajib dijalankan sebagai bentuk kedisiplinan ASN. “Kita masih diberikan iman dan kesehatan untuk melaksanakan apel pagi. Ini bukan perintah Sekda, tapi bentuk ketaatan terhadap aturan,” katanya.
Ida meminta pimpinan perangkat daerah untuk memperkuat pengawasan internal dan mendorong peningkatan kinerja di seluruh jajaran. “ASN sekarang dituntut bekerja dengan kecepatan tinggi. Kalau dulu di gigi dua, sekarang sudah harus di gigi empat atau lima. Harus responsif dan tanggap terhadap masalah di lapangan,” tandasnya.
Terkait pelaksanaan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2025, Ida mengingatkan agar seluruh proses administrasi dilakukan secara hati-hati dan tertib. “Penyelenggaraan kegiatan tinggal dua bulan, November dan Desember. Pemeriksa dan penerima barang harus cermat, teliti, dan tertib agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” pesannya.
Untuk kegiatan tahun anggaran 2026, Ida menegaskan agar belanja daerah difokuskan pada program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat. “Belanja harus benar-benar untuk masyarakat. Rapat-rapat yang melibatkan ASN dan PPPK cukup dengan air minum, tidak perlu berlebihan,” ujarnya.
Menanggapi rasionalisasi anggaran, Ida mengajak ASN untuk tetap kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pendanaan program prioritas. “Jangan mengeluh. Ini tantangan kita untuk mencari terobosan. Bila ada program strategis yang tidak bisa didanai APBD, silakan komunikasikan ke kementerian atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Saya sudah berkoordinasi dengan Sekda Provinsi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarperangkat daerah dalam menjalankan program pemerintahan. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintahan ini teamwork, bukan one man show. Semua perangkat daerah harus berkolaborasi dan jangan cuek terhadap persoalan masyarakat,” tegasnya.
Dalam aspek pelayanan publik, Ida meminta agar layanan perizinan berjalan cepat, mudah, dan transparan sesuai prinsip Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Kalau berkas belum lengkap, jangan ditahan. Sampaikan kepada pemohon agar dilengkapi. Karena kalau pelayanan lambat, investasi bisa pindah, dan lapangan kerja berkurang,” katanya.
Menutup arahannya, Ida berpesan agar ASN dan PPPK berhemat dalam penggunaan listrik dan air serta menjaga etika kerja di kantor. “Kalau komputer tidak digunakan, matikan. Jangan dipakai untuk bermain game di jam kerja. Kita sudah dibayar oleh rakyat, jadi gunakan waktu kerja dengan penuh tanggung jawab. Tetap semangat, jaga kesehatan, dan selalu bahagia,” tutupnya. (Bachtiar/Red)



