Liputanbhagasasi.com, Kota Bekasi - BEKASI – Aroma dugaan pembangkangan menyeruak dari tubuh Perumda Tirta Patriot. Pasalnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penyediaan air bersih ini tetap menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di sebuah hotel berbintang di Kota Bekasi, Selasa (16/9/2025), meskipun sudah ada surat edaran resmi dari Wali Kota Bekasi yang melarang perangkat daerah maupun instansi pemerintah menggunakan fasilitas di luar milik Pemda.
Surat edaran bernomor 900.1.1/3627/BPKAD itu secara jelas menginstruksikan agar seluruh rapat atau pertemuan dilaksanakan di gedung-gedung pertemuan milik Pemkot Bekasi. Tujuannya, menekan biaya operasional, mengoptimalkan fasilitas yang ada, sekaligus mencegah potensi kebocoran anggaran.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Perumda Tirta Patriot justru menggelar Bimtek bertajuk “Tanggulangi Kebocoran Air” yang diikuti puluhan pegawai dan berlangsung selama beberapa jam. Ironisnya, kegiatan ini digelar di tengah gencarnya instruksi efisiensi dan kondisi distribusi air bersih yang masih kerap bermasalah.
Kabid Politik DPP Forum Remaja dan Mahasiswa Bekasi (Formasi), Rydho, dengan tegas mengecam langkah yang diambil manajemen Tirta Patriot. Ia menilai tindakan ini tidak hanya melanggar edaran wali kota, tapi juga mencederai kepercayaan publik.
“Ini bentuk pembangkangan terhadap wali kota. Dirteknya, Tjejep, seharusnya dikenai sanksi tegas. Tidak pantas ditiru dan harus segera dievaluasi menyeluruh,” tegasnya berapi-api.
Rydho juga menyinggung adanya dugaan penggunaan anggaran besar untuk membiayai Bimtek tersebut. Ia mendesak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi segera turun tangan mengaudit anggaran Tirta Patriot.
“Dana yang dipakai dari pelanggan. Kalau tidak diaudit, jangan-jangan ada pihak yang mendulang keuntungan pribadi dari Bimtek ini. Apalagi alasan perbaikan kebocoran air sering dipakai, tapi faktanya pelayanan tetap bermasalah,” ujarnya.
Pantauan lapangan menunjukkan, keluhan warga soal gangguan distribusi air bersih masih marak, mulai dari debit yang mengecil, air keruh, hingga pasokan yang kerap terhenti tanpa pemberitahuan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: sejauh mana efektivitas pelatihan internal yang digembar-gemborkan manajemen perusahaan?
Publik kini menanti langkah tegas Pemkot Bekasi, apakah akan berani menindak Perumda Tirta Patriot sebagai bentuk konsistensi dalam menegakkan aturan, atau justru membiarkan BUMD tersebut berjalan tanpa kontrol yang jelas. (Red)



