• Jelajahi

    Copyright © Liputanbhagasasi
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Wamenpar Ajak Wisatawan Jelajahi Destinasi Alam dan Napak Tilas Jejak Sejarah di Bengkulu

    Liputanbhagasasi
    Minggu, 06 Juli 2025, 23:22 WIB Last Updated 2025-07-06T16:22:39Z



    Bengkulu, 6 Juli 2025 - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengunjungi sejumlah destinasi unggulan di Provinsi Bengkulu sebagai bagian dari upaya promosi pariwisata berbasis sejarah dan alam, sekaligus mengajak wisatawan untuk mengenal lebih dalam Bumi Rafflesia.


    "Bengkulu punya kekayaan wisata sejarah dan alam yang luar biasa. Ini bukan hanya soal keindahan, tapi juga warisan penting perjalanan bangsa. Wisatawan yang datang ke Bengkulu akan mendapatkan pengalaman yang lengkap, edukatif, inspiratif, dan menyenangkan," kata Wamenpar Ni Luh Puspa di Bengkulu, Sabtu (5/7/2025).


    Bengkulu menjadi salah satu destinasi pilihan yang menawarkan wisata sejarah mulai dari peninggalan dari masa kolonial hingga masa kemerdekaan Indonesia. Bengkulu dalam sejarahnya merupakan tempat pengasingan sejumlah tokoh penting Indonesia, salah satunya Presiden pertama Indonesia, Sukarno.


    Pada kesempatan kunjungannya ke Bengkulu, Wamenpar Ni Luh Puspa yang didampingi Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata, Raden Kurleni Ukar, memulai kegiatannya dengan mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno yang berada di tengah kota yang dalam sejarahnya disebut Bencoolen itu.

    Kini rumah tersebut menjadi museum yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Rumah itu juga menyimpan barang-barang berharga peninggalan Bung Karno beserta gagasan-gagasan yang menggugah.


    Wamenpar kemudian melanjutkan perjalanan ke Rumah Ibu Fatmawati yang berjarak kurang lebih 700 meter dari Rumah Bung Karno. Di Rumah Ibu Fatmawati ini juga tersimpan kisah-kisah kehidupan Fatmawati yang dapat dilihat melalui beberapa foto peninggalan, pakaian, hingga perabotan rumah yang digunakan.


    "Saya melihat bagaimana perempuan yang luar biasa sekali, yang menjadi role model bagi kami perempuan Indonesia," kata Wamenpar Ni Luh Puspa.


    Wamenpar selanjutnya bergerak menuju destinasi wisata sejarah favorit wisatawan. Yakni sebuah benteng peninggalan kolonial Inggris yang dibangun pada 1714, Benteng Marlborough. Benteng ini tidak hanya kokoh dengan gaya arsitektur kolonial Inggris, namun juga menyuguhkan pemandangan berlatar belakang laut yang indah.

    "Saya melihat ada satu peluang pariwisata yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Ada jejak kemerdekaan di tempat ini. Ini yang kemudian perlu untuk terus kita suarakan, terus kita bangkitkan sehingga Bengkulu menjadi destinasi wisata sejarah dan destinasi wisata alam," ujar Wamenpar Ni Luh Puspa.


    Usai mengunjungi daya tarik wisata ikonik Bengkulu, Wamenpar memborong produk lokal yang ada di Pusat Kerajinan Tangan dan Oleh-oleh Sari Rasa yang menjual aneka macam camilan yang diolah dari jeruk kalamansi atau jeruk nipis khas Bengkulu.


    Kunjungan Wamenpar kali ini diharapkan semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk mengunjungi destinasi tanah air khususnya Bengkulu dan diharapkan membawa dampak positif bagi pengembangan pariwisata Bengkulu yang semakin berkualitas dan berkelanjutan.


    Dengan demikian, target kunjungan wisatawan pada 2025 sebesar 14,6-16 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara dapat tercapai.


    "Kami mengajak wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk menjadikan Bengkulu sebagai destinasi pilihan. Festival Tabut sudah membuktikan bahwa budaya di sini hidup dan dinamis. Kini saatnya kita dukung promosi destinasi Bengkulu agar makin mendunia," ujar Wamenpar.


    Sumber : Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini